LinMas Sebagai Pilar Kebangsaan: Ibas Tegaskan Peran Strategis dalam Menjaga lingkungan yang Maju Beradab

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya perhatian besar Pemerintah terhadap eksistensi LinMas (Perlindungan Masyarakat), terutama pengembangan sumber daya dan kesejahteraannya. Hal tersebut untuk memastikan kerja dan peran LinMas semakin terpadu, terukur, dan yang terdepan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini dalam aacara Audiensi Kebangsaan dengan topik “Perkuat LinMas, Lindungi Bangsa” yang diselenggarakan di Gedung MPR RI, Senin (14/4/25).
“Kami di DPR dan MPR RI, khususnya di MPR RI, terus mensosialisasikan, agar pilar-pilar kebangsaan masuk ke masyarakat, sama seperti LinMas yang harus juga mensosialisasikan tentang penugasannya, perbantuannya terkait dengan tupoksi dan hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan,” ungkap Ibas dalam sambutannya.
Edhie Baskoro kemudian menyampaikan bahwa sesuai dengan Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, diharapkan LinMas juga bersatu berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Satpol PP, TNI, hingga Polri sehingga Indonesia lebih kuat menghadapi segala tantangan.
“Kita harus memastikan, setiap jengkal tanah Indonesia, adalah bagian dari NKRI. Oleh karena itu, tidak boleh ada yang mencoba memporak-porandakan wilayah-wilayah kita. LinMas harus juga berada di depan, bersama pemerintahan daerah, dan juga pemerintahan pusat,” tegasnya.
Tak hanya persatuan, Edhie Baskoro Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini juga mengajak LinMas akif dalam memastikan Kebhinekaan Tunggal Ika hadir di hadapan masyarakat. Mulai dari toleransi hingga kerukunan. “Tidak hanya jadi tugas TNI/Polri saja, tapi juga LinMas, yang harus hadir di sana. Itulah esensi dari LinMas untuk menjaga peradaban dan keragaman perbedaan di Indonesia,” tekannya.
Ia juga menyampaikan peran besar LinMas dalam mengawal Program Asa Cita Pemerintahan Presiden Prabowo. “Kita ingin demokrasi tetap hadir dan ada, hak asasi manusia tetap yang berkeadilan. Kita juga ingin adanya penguatan terhadap pertahanan dan keamanan kita.”
Di tengah masyarakat, Ibas berharap LinMas berperan aktif dalam memberikan edukasi, sosialisasi hingga pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran, seperti maraknya narkoba, judi, hingga perundungan di kawasan perumahan dan lingkungan kehidupan.
“Tidak boleh ada bully di lingkungan perumahan, kawasan kemasyarakatan. Tidak boleh ada perundungan, penculikan, kekerasan, pertikaian. Tapi justru LinMas bisa mendorong untuk kegiatan positif, misalnya olahraga, meningkatkan keterampilan yang sifatnya kepemudaan, melukis, bernyanyi, dan seterusnya. Itu adalah langkah kita untuk mencetak generasi muda yang lebih punya tujuan yang jelas,” ungkap Ibas.
Ibas juga menyinggung momentum Hari Hansip tanggal 19 April, yang bisa dijadikan kesempatan untuk menyatukan frekuensi berkegiatan positif, salah satunya mengawal seluruh program-program pemerintah yang pro-rakyat, seperti makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, kemandirian pangan dan energi, hingga menjaga kebersihan (pencemaran sampah) dan kelestarian lingkungan.
“Jadi, saya setuju kalau Linmas itu juga harus diperkuat alat-alatnya, tidak hanya seragamnya saja, tapi penunjang-penunjang yang ada di lapangannya. Setuju?” kata Ibas yang langsung disambut riuh semangat “Setuju” peserta.
Oleh karene itu, dalam kesempatan ini, Ibas menekankan pentingnya perhatian besar terhadap LinMas, terutama pengembangan sumber daya dan kesejahteraannya. “Untuk itu, kesejahteraan LinMas harus terus ditingkatkan, dan pemerintah daerah juga harus bisa mengulurkan tangannya kepada LinMas agar mereka juga tetap sejahtera,” katanya.
“Jadi tolong, seperti program BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BLT, kalau ada yang sangat kurang mampu, atau subsidi listrik, subsidi beras, subsidi BBM, dan sebagainya. LinMas dan keluarganya juga harus punya hak dan bisa mendapatkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dari skala peningkatan kesejahteraannya,” lanjutnya menegaskan.
Edhie Baskoro politisi dari Partai Demokrat ini juga memberikan respon terhadap beberapa aspirasi LinMas di seluruh Tanah Air, salah satunya kurangnya personil. “Ada 1.500.000 per hari ini, kurang lebih dengan target nasional yaitu 1.600.000 lebihlah. Masih ada kekurangan 100.000 personil. Oleh karena itu, kita harus sesuaikan juga dengan keuangan negara (fiskal) dan keuangan daerah agar LinMas atau satlinmas tidak kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan, tapi justru bisa terus berkembang dalam kehidupan ini,” paparnya.
Selain personil, Ibas juga mendengar aspirasi LinMas dan sarlinmas terkait minimnya peralatan dalam bertugas. “Kita juga mendengar aspirasinya, katanya masih minim gitu ya, peralatannya. Jangankan HT, alat komunikasi itu juga kurang. Radio, kalau zaman covid dulu itu APD. Terus mobilitasnya juga susah, kalau wilayahnya sangat jauh dan luas. Belum lagi terkait dengan service digital yang kadang-kadang susah untuk berkomunikasi (signal).”
Dengan adanya kendala dan kekurangan tersebut, Ibas mengajak LinMas untuk ikut mendukung dan mendoakan agar ekonomi negara tumbuh sehingga dapat memberikan bantuan dan fasilitas LinMas yang memadai. “Supaya kehidupan keekonomian itu bisa memberikan bantuan-bantuan lagi kepada personil-personil seperti yang menjadi punggawa-punggawa di depan.”
“Dan saya juga ingin mendorong agar linmas juga terus meningkatkan keterampilan dan pelatihannya dalam kerja sama-kerja sama secara mandiri. Kalau negara punya KOMCAD, saya berharap linmas juga harus punya cara untu meningkatkan pendidikan dan keterampilannya.”
Di akhir sambutnya Ibas mengucapkan terima kasih, rasa bangganya, dan mengajak untuk sama-sam berkolaborasi dan bersinergi. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, saya bangga dan mari kita terus bekerja sama, kita berkolaborasi, bersinergi, seraya kita pastikan kerja-kerja LinMas semakin terpadu, terukur, dan yang terdepan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.
Salah satu peserta, Nur Alamsyah, Kepala Bidang Pembinaan Satuan Perlindungan Masyarakat Kota Tangerang menyampikan apresiasi dan aspirasinya pada kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi undangan ini Pak Ibas. Ini pertama kalinya kami mendapat peluang bediskusi langsung, apalagi murni membahas masalah LinMas. Di Kota Tangerang sendiri hingga saat ini belum ada insentif, kami siasati dengan pemibinaan-pembinaan. Kita tahu, kemampuan setiap daerah berbeda terkait dengan kesejahteraan dan pendanaan, sehingga aspirasi kami, apakah bisa Pusat tidak hanya membahas regulasi saja yang sudah lengkap, tapi implementasi regulasinya, bagaimana memberikan stimulus, kelengkapan, dan kesejahteraan,” ungkapnya.
Dalam audiensi ini hadir beberapa peserta di antaranya: Herry Purnama Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP DKI Jakarta; Dwi Ratnawati PLH Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Bogor; Rizal Adhiansyah Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kota Depok; serta beberapa anggota Linmas seJabodetabek.