Nasional

Ibas: Poltik Fiksi Muda-Mudi, Ruwetkah? Melihat Perspektif Dunia dari Novel Fiksi


Ibas: Poltik Fiksi Muda-Mudi, Ruwetkah? Melihat Perspektif Dunia dari Novel Fiksi

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan pentingnya perhatian dan peran generasi muda atas berbagai tantangan dan permasalahan yang ada di dunia.

Salah satuncaranya dengan mengambil inspirasi dari novel fiksi untuk bisa melihat dunia dari berbagai perspektif.

Hal tersebut disampaikan Ibas ketika menjadi pembicara dalam acara Program Kampus Merdeka Magang di Rumah Rakyat DPR RI dengan tema “Politik Fiksi Muda-Mudi. Ruwet Kah? Fiksi, Narasi, dan Solusi”.

Di hadapan ratusan mahasiswa, Wakil Ketua MPR ini menyampaikan materi terkait fiksi sebagai inspirasi berbagai perspektif. Menurut Ibas, fiksi adalah cermin yang memperkaya wawasan kita tentang kehidupan dan tantangan sosial. Ia pun menyebutkan beberapa novel fiksi yang populer di anak muda. Buku tersebut di antaranya adalah As long as the lemon trees grow, Air susu ibu, Cantik itu luka, Teh dan Penghkianat, Laut Bercerita.

Sebagai seseorang yang gemar membaca, Ibas mengetahui bahwa berbagai kisah yang diceritakan dalam novel-novel tersebut memberikan pelajaran nyata dan berharga dalam kehidupan, menjadikan novel fiksi sebagai salah satu media tak terpisahkan dalam memahami realita yang kompleks dan penuh lika-liku kehidupan.

Begitupun dengan novel fiksi politik seperti Sirkus Pohon karya Andrea Hirata, Shopismata, Revival, Negeri Para Bedebah, dan 86. menurutnya, karya-karya tersebut memberi kita wawasan unik tentang kekuasaan dan dilema moral.

Melalui novel fiksi ini, pembaca mendapatkan gambaran berbagai tantangan global seperti isu keamanan, ekonomi, dan perubahan iklim yang mengancam tatanan dunia. “Fiksi dalam politik, politik fiksi, politik seyogyanya dapat diterima sbeagai bagian yang tak terpisahkan dari politik praktis. Mahasiwa sebagai generasi yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa kita harus mengetahui apa yang terjadi di dunia kita,” ungkap Ibas.

Ia pun memberikan contoh nyata tantangan nyata yang sedang terjadi. “Dunia kita sedang tidak baik-baik saja. Kita juga memiliki berbagai tantangan dunia. Salah satunya terkait keamanan, kita bisa merasakan perang mungkin terjadi antara Rusia dan Ukraina, Palestina-Israel-Iran, pertikaian di Myanmar, Haiti, Utopia, dan Sudan. Kita bersyukur alhamdulillah Indonesia masih tegak berdiri, kokoh beridir, tentram, dan nyaman.”

Tidak hanya tantangan keamanan, Ibas juga menyoroti tantangan di bidang ekonomi, utamanya dalam hal perang dagang. “Kita tahu juga ada pertarungan dan pergolakan pusat perekonomian yang harus kita pertahankan, yaitu terkait perang dagang. Kalau negara-negara besar adidaya seperti Tiongkok dan Amerika masih terus berseteru dalam perang perdagangan, kita bayangkan spill over perekonomian. Tantangan ini perlu menjadi perhatian kita bersama.”

Masalah lingkungan juga tak lepas dari perhatian Anggota Komisi XII ini. Baginya, perhatian generasi muda atas masalah yang ada di dunia tentu diperlukan. “Dunia semakin hari juga semakin membutuhkan perhatian dari generasi muda di seluruh pelosok, yaitu terkait lingkungan dan perubahan iklim. Tidak hanya menyuarakan pentingnya ekonomi hijau, menanam, tetapi juga mempraktikannya di kehidupan sehari-hari,” jelas Ibas. 

Meski berbagai permasalahan ini terlihat rumit, tantangan ini adalah kenyataan yang harus dihadapi. Mengambil inspirasi dari novel fiksi untuk bisa melihat berbagai hal dari berbagai perspektif, Ibas mengajak mahasiswa untuk mengubah narasi tantangan ini menjadi peluang untuk menciptakan solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

Fadillah Nur Al Zahra, salah satu peserta mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Hasannudin menyampaikan rasa senangnya bisa mengikuti acara ini.

“Hai saya Fadillah bersama teman-teman merasa sangat senang bisa mengikuti acara ini. Sangat bermanfaat untuk kami Mahasiswa Indonesia, karena jadi tahu banyak hal tentang politik, tantangan apa saja yang kita hadapi, dan solusi apa yang bisa kita lakukan. Terima kasih banyak Mas Ibas dan Demokrat, semoga kegiatan ini bisa terus dilanjutkan. Mas Ibas seboga sebagai Wakil Ketua MPR RI dapat memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia,” kata Fadillah.

Bagikan Artikel ke

BERITA LAINNYA
NASIONAL - Ada Tantangan, Ada Peluang, Ibas: Muda Mudi Deep Thinking, Deep Team Work, Deep Execution NASIONAL - Singgung Bonus Demografi hingga Perkembangan Teknologi, Ibas: Peluang Bagi Indonesia dan Generasi Muda Harus Dimanfaatkan Maksimal NASIONAL - *Ibas: Anak Muda Jadi Solusi Diri, Keluarga, dan Bangsa dengan Gapai Cita-Cita* NASIONAL - Ibas: Poltik Fiksi Muda-Mudi, Ruwetkah? Melihat Perspektif Dunia dari Novel Fiksi - Ibas: Lanjutkan Semangat NKRI dan Kegigihan Pahlawan dalam Cinta Sejahtera untuk Rakyat Indonesia