Nasional

Ibas: Perempuan Berdaya atau Berdayakan Perempuan? 


Ibas: Perempuan Berdaya atau Berdayakan Perempuan? 

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan pentingnya kehadiran perempuan berdaya dan perlunya mengoptimalkan pemberdayaan perempuan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ibas ketika menjadi pembicara dalam Webinar Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dengan topik ‘Peran Parlemen Dalam Mempersiapkan Generasi Perempuan yang Tangguh’, Kamis, 31 Oktober 2024.

Pertama Ibas mengajukan pertanyaan pada audiens, “Kita ingin perempuan berdaya atau berdayakan perempuan lebih?” Ibas kemudian mengajak untuk melihat perempuan Indonesia dahulu, kini, dan masa depan. Dimulai dari sejarah dan cita-cita bangsa.

“Untuk itu pertanyaannya inginkah kita perempuan berdaya? Perempuan berdaya buat saya adalah mereka yang paham dan sadar akan (value) nilai diri mereka sendiri,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini.

Menurut Ibas perempun berdaya adalah mereka yang sadar benar atas potensi yang mereka punya dan mereka tidak ragu untuk menjadi sosok yang mereka inginkan apapun profesinya apapun bidangnya.

“Berkembang, berdaya, bukan berarti bisa segala galanya sendiri. Bukan berarti arogan dan bisa menang dan tidak butuh dukungan dari orang lain.”

“Melainkan mereka yang bersyukur karena berdaya, bisa bernalar dengan baik dan mengakui bahwa mereka berdaya karena ada dukungan lingkungan yang membuat perempuan berdaya itu semua menjadi lancar, sukses dan bahagia,” tutur Ibas lebih lanjut.

Setelah itu, Ibas kemudian menanyakan ‘perlukah kita memberdayakan perempuan lebih?’

“Jawabannya YA. Kuncinya dengan pendidikan dan kasih sayang. Perempuan mempunyai posisi penting dalam keluarga yakni sebagai pendidik pertama dan utama.”

“Perempuan juga berperan pula dalam pendidikan formal dan nonformal yang mengajarkan akidah, ibadah, akhlak, ilmu pengetahuan umum, dan kasih sayang,” ungkapnya.

Sehingga menurut Ibas, hal sederhana kalau dalam konteks Parlemen dan Pemerintahan, perempuan dapat turut mengawal anggaran 20 prosen pendidikan dari APBN.

Perempuan juga berperan aktif dalam mengawal Program Kartu Indonesia Pintar, Uang Kuliah Tunggal UKT dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP Pendidikan) serta bantuan Pendidikan lainnya

“Sehingga mengenai adanya buta literasi dan anak anak putus sekolah bisa dapat kita atasi dan berantas,” tutupnya.

Bagikan Artikel ke

BERITA LAINNYA
NASIONAL - Ikuti Rapat Badan Pengkajian MPR RI, Ibas: Perlukah PPHN? Sebagai Jangkar, Layar, dan Kompas Masa Depan Bangsa Hadapi Gelombang Global NASIONAL - Bertemu dan Berdiskusi dengan Prof. Steven Chu, IBAS: Pengembangan Energi Nuklir Menarik Sebagai Solusi Pangan dan Energi Bersih  NASIONAL - Sampaikan Geoekonomi-Politik dan Keseimbangan Baru, Ibas: Jangan Jadikan Pesaing, Wujudkan Trinitas Strategis untuk Dunia yang Berkelanjutan NASIONAL - Angkat Semangat ‘Tri Hita Karana’ di Hari Museum Internasional, Ibas: Hubungan Manusia Dengan Tuhan, Manusia, dan Alam Adalah Pilar Penjaga Peradaban NASIONAL - Peringati Hari Museum Internasional, Ibas: Museum Jembatan Peradaban dan Masa Depan Bangsa