Ekonomi Kreatif Merah Putih Mendunia! Ibas Angkat Peran Ekosistem Digital

Ekonomi Kreatif Merah Putih Mendunia! Ibas Angkat Peran Ekosistem Digital
Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan harapan besarnya agar UMKM dan ekonomi kreatif mampu menguatkan ekonomi bangsa. Salah satunya dengan peran perempuan sebagai penggerak utama dalam memperkuat produk lokal dengan pemanfaatan ekosistem digital.
Hal tersebut disampaikan Ibas ketika membuka acara Seminar Nasional Fraksi Partai Demokrat DPR RI dengan topik “Perempuan Sebagai Pahlawan Ekonomi Kreatif” yang diikuti oleh anggota Perempuan Demokrat Republik Indonesia (PDRI) (26/11/24).
“Sama seperti tujuan pemerintah negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu mesti tecipta dalam cerminan ekonomi Indonesia yang tumbuh dan berkeadilan. Pendapatan masyarakat yang terus naik dam kehidupan rakyat yang lebih berkualitas,” kata Ibas mengawali sabutannya.
Ibas menyampaikan bahwa harapan kita adalah UMKM dan ekonomi kreatif mampu menguatkan ekonomi bangsa. “Harapan kita UMKM dan ekonomi kreatif menjadi ekosistem yang besar yang mapan yang kuat yang menguatkan ekonomi bangsa,” kata Ibas.
Namun, untuk mewjudukan harapan besar itu, ia mengingatkan bahwa perempuan di sektor ekonomi kreatif masih menghadapi beberapa tantangan besar.
Tantangan pertama adalah kesenjangan akses di sektor formal. “Data BPS 2023 menunjukkan bahwa 65,35% perempuan masih bekerja di sektor informal, dengan keterbatasan akses terhadap pelatihan dan pengembangan keterampilan di sektor formal” papar Ibas. Sehingga hal tersbut menghambat potensi perempuan untuk naik ke tingkat yang lebih formal dan kompetitif.
Lebih lanjut, Ibas juga menyoroti rendahnya akses perempuan terhadap pelatihan literasi digital dan keuangan, terutama bagi mereka yang berada di daerah pelosok. “Perempuan juga mengalami kesulitan mendapatkan akses pelatihan literasi digital dan literasi keuangan, terutama di daerah pelosok,” ujarnya.
Selain itu, tantangan budaya juga menjadi perhatian. Norma sosial yang masih kuat sering kali membatasi perempuan untuk aktif dalam dunia usaha. “Masih kuatnya norma sosial yang menuntut perempuan menjadi ibu rumah tangga sehingga sulit mendapat akses untuk aktif dalam usaha ekonomi kreatif dan UMKM,” tambahnya.
Namun, di balik tantangan tersebut, Ibas percaya bahwa peluang untuk perempuan di sektor UMKM dan ekonomi kreatif sangat besar. Ia menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai alat pemberdayaan perempuan.
“Media sosial adalah alat pemberdayaan perempuan yang luar biasa di sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Kita lihat untuk perempuan Milenial, Gen Z, Gen Alpha sudah dapat memanfaatkan medsos untuk menciptakan peluang dalam pengembangan dan pemasaran produk lokal mereka,” jelasnya.
Ibas juga mencatat tren positif dari kampanye “Dukung Produk Lokal” dan “Aku Cinta Produk Indonesia”, yang telah membuka ruang besar bagi inovasi perempuan dan sangat membantu dalam platform online marketplace untuk lebih sukses.
“Inilah saatnya perempuan menjadi penggerak utama dalam memperkuat produk lokal dengan memanfaatkan ekosistem digital,” kata Ibas dengan optimisme.
“Dengan dukungan dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan peluang yang lebih besar, membuka pasar yang lebih luas, dan membawa nama Indonesia ke panggung global.”
Seminar ini menjadi langkah nyata Fraksi Partai Demokrat dalam memperjuangkan pemberdayaan perempuan dan UMKM demi kemajuan ekonomi bangsa yang inklusif dan berkeadilan.
“Ke kebun memetik pepaya
dibawa pulang untuk keluarga
Perempuan kreatif selalu berkarya
gapai sukses lewat karya nyata,” tutup Ibas dengan pantun.