Berkunjung Ke Karangpatihan, Ibas dan AHY Disambut 14 Dadak Merak Reog di Lapangan Baskoro

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas/EBY) bersilaturahmi dan berdialog langsung dengan warga Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan kali ketiga Ibas datang ke Desa tersebut.
Kegiatan pada Jumat (20/5/22) siang itu dipusatkan di Lapangan Krida Baskoro. Nama lapangan ini sengaja diambil dari nama lengkap Ibas karena Lapangan Krida Baskoro bisa ada atas bantuan Ibas. Di tahun 2013, Ibas sebagai wakil rakyat berusaha memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Karangpatihan agar bisa memiliki lapangan. Dan sebagai bentuk terima kasih para warga, mereka mengabadikan nama ‘Baskoro’ menjadi nama lapangan tersebut.
“Alhamdulillah, lapangan yang telah kita perjuangkan, keberadaannya benar-benar bermanfaat untuk masyarakat. Salah satunya seperti acara ini, selain untuk olah raga, tentu lapangan desa sangat berguna untuk menggelar hajatan, pesta rakyat, festival kesenian, dan lainnya. Selain lapangan, saya juga telah memperjuangkan beberapa harapan rakyat, dengan mengawal berbagai program, mulai dari bedah rumah, perbaikan jalanan desa, UMKM dan lainnya,” terang Ibas.
Kedatangan Edhie Baskoro di Karangpatihan yang ketiga kalinya ini turut mengajak Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). EBY dan AHY disambut begitu meriah oleh seluruh warga. Sesampainya di Karangpatihan, mereka disambut dengan 7 seni gajah-gajahan. Gajah disimbolkan sebagai kekuatan besar dan angka 7 bermakna tujuan. Hal ini sebagai wujud doa semoga tujuan Ibas dan AHY akan sukses dengan didukung kekuatan besar dari rakyat.
Setelah memakai blangkon dan dikalungkan batik ciprat oleh Kades Karangpatihan, perjalanan Ibas dan AHY dilanjutkan dengan meninjau pameran UMKM. Pameran ini diikuti oleh sejumlah UMKM yang ada di Desa Karangpatihan, diantaranya UMKM Batik Ciprat, Kerajinan Kain Perca, Ukiran, Lukisan Kaligrafi, Lukisan Biasa, dan Kerajinan Reog. Akan tetapi, ada hal yang istimewa dengan pameran UMKM kali ini, yaitu beberapa anggotanya merupakan warga disabilitas.
"Luar biasa sekali, Desa Karangpatihan memiliki banyak sekali UMKM yang sangat variatif. Ini merupakan hal maju, karena bisa membantu perekonomian desa, bisa jadi pemasukan juga untuk para warga. Salah satu produk UMKM-nya ada batik ciprat yang saat ini sedang saya pakai, bagus sekali ini motifnya," puji Ibas sambil menunjukkan kain batik ciprat yang dikalungkan di lehernya.
"Batik ciprat ini merupakan contoh batik kontemporer, jadi motif dan warna-warnanya tidak terikat aturan, tetapi terus mengikuti perkembangan zaman. Favoritnya anak muda banget ini, generasi millenial dan generasi Z pasti suka karena terlihat modern. Saya tadi sampai borong beli 4 batik ciprat warna hitam dengan cipratan wewarni," tutur Ibas.
Ibas dan AHY kemudian menuju lapangan dengan diiringi dua barongsai. Mereka begitu menikmati berjalan kaki menuju Lapangan Krida Baskoro sambil melihat atraksi dan tari-tarian kedua barongsai. Dua barongsai ini memiliki makna keseimbangan dan keberuntungan.
Sesampainya di lapangan, mereka langsung disuguhi dengan tarian 14 dadak merak (reog Ponorogo). Reog merupakan tradisi kesenian khas Ponorogo yang sudah diakui Internasional. Belum afdol rasanya jika berkunjung di Kabupaten Ponorogo tetapi belum melihat kesenian reog. Dan kali ini, warga Desa Karangpatihan sengaja menyuguhkan 14 reog sebagai pembuka, sesuai dengan nomor Partai Demokrat yaitu 14 dalam pemilu legislatif tahun 2019 silam.
"Reog merupakan salah satu warisan budaya asli dari Ponorogo yang saat ini sedang diajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Saya terus mendoakan agar gelar budaya reog dapat terus lestari bahkan dijadikan budaya di tingkat dunia yang harus diperjuangkan Indonesia," ujar Ibas.
Kepala Desa Karangpatihan Eko Mulyadi mengucapkan terima kasih karena Ibas dan AHY berkenan hadir di Kabupaten Ponorogo, khususnya Desa Karangpatihan. Kedatangan Ibas dan AHY merupakan anugerah yang luar biasa, apalagi bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. “Insya Allah ini akan menandai kebangkitan-kebangkitan kita bersama, dan representasi kebangkitan itu hadir di sini, yaitu beliau Mas Ibas dan Mas AHY,” ucap Eko. “Alhamdulillah hari ini juga cukup meriah, laporan dari bagian parkir ada sekitar 3.800 motor yang masuk, berarti ini Insya Allah pengunjung melebihi dari 3.000 massa,” imbuhnya.
Mendengar penuturan Kades tersebut pun membuat Ibas bersyukur. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat berpartisipasi dalam meningkatkan perputaran ekonomi warga. “Alhamdulillah, selain menjadi sarana silaturahmi dan berbahagia, dengan kabar ramainya tempat parkir tersebut semoga acara ini dapat berdampak baik untuk perputaran ekonomi warga, khususnya warga desa dan sekitarnya. Amin nggih... Ayo kita tetap semangat bangkitkan ekonomi daerah, bersama kita kuat bersatu kita bangkit,” harap Ibas.
Tri Setyowati, salah satu anggota UMKM batik ciprat Karangpatihan yang bertugas mendistribusikan karya-karya warga disabilitas menyampaikan rasa bahagia dan syukurnya. “Alhamdulillah sekali, tentu kami mewakili seluruh teman-teman anggota UMKM merasa berterimakasih atas kedatangan Mas Ibas, Mas AHY, dan rombongan untuk kami semua. Kami sangat senang, karena karya-karya teman kami yang memiliki kebutuhan khusus, bisa dilihat dan diapresiasi. Kami sangat ingin masyarakat umum tahu, kalau teman-teman disabilitas juga bisa berkarya dan produktif bahkan menjadi orang hebat,” terangnya.
Aya Chikamatzhu, salah satu penari jathil yang tampil juga menyampaikan kebahagiaan atas kedatangan Ibas dan rombongan. “Hallo Mas Ibas, Mas AHY, terima kasih banyak sudah datang ke Ponorogo. Menjumpai kami, menonton pertunjukan kami. Semoga Mas Ibas, Mas AHY semakin maju. Mas Ibas menjadi wakil rakyatnya kami yang hebat. Sukses selalu Mas..,” ungkapnya dengan penuh semangat.